Selamat Datang :)

Berbagi itu indah dan menyenangkan,,,
menerima keterbatasan orang lain hinga orang lainpun menerima kita dengan segala keterbatasan kita, namun sebuah kemauan untuk maju, tidak ada kata terbatas!!!
:)

Minggu, 11 November 2012

ELEKTROKIMIA


ELEKTROKIMIA

-          Elektrokimia mempelajari hubungan antara reaksi kimia dan aliran listrik. Reaksi yang dimaksud adalah reaksi yang melibatkan adanya pelepasan dan penerimaan elektron atau reaksi reduksi dan oksidasi (redoks. 
-          Sel elektrokimia merupakan suatu alat yang terdiri dari sepasang elektroda yang dicelupkan ke dalam suatu larutan atau lelehan ionis dan dihubungkan dengan konduktor logam pada rangkaian luar.
-          Sel elektrokimia terdiri dari 2 macam, yaitu:
1.      Sel Volta
2.      Sel Elektrolisis

Persamaan :
Anoda selalu terjadi reaksi oksidasi
Katoda selalu terjadi reaksi reduksi

Perbedaan:
SEL VOLTA
SEL ELEKTROLISIS
Merubah energi kimia menjadi energy listrik
Merubah energi listrik menjadi energy kimia
Anode electrode negative, katoda electrode positif
Anode electrode positif, katode electrode negatif
Berlangsung secara spontan
Berlangsung jika diinduksi dengan energy listrik dari luar
Contoh: penggunaan aki dan baterai
Contoh: penyepuhan, pemurnian logam, dan penyetruman aki


A.    SEL VOLTA
-          Reaksi redoks berlangsung spontan
-          Terjadi perubahan energy kimia menjadi energy listrik
-          Katode sebagai kutub positif dan anode sebagai kutub negative
-          Reaksi reduksi terjadi di katode dan reaksi oksidasi terjadi di anode
-          Electron mengalir dari anode ke katode
-          Semakin besar E° suatu unsur, artinya semakin mudah mengalami reduksi
-          Penulisan digram sel :
                                        ½ reaksi oksidasi //  ½ reaksi reduksi

-          Mencari potensial standar sutu reaksi:
                                         E° sel = E°reduksi - E°oksidasi

-          Reaksi bisa berlangsung jika harga E°sel positif

-          Deret Potensial Logam / deret volta:

Li – K – Ba – Sr – Ca – Mg – Al – Mn – Zn – Cr – Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt - Au

            Sebelah kiri H →  harga E° = negative, makin mudah teroksidasi
            Sebelah kanan H → harga E° = positif, makin mudah tereduksi
            Deret volta dapat digunakan untuk memperkirakan berlangsung/tidaknya suatu reaksi


Contoh Soal:

Diketahui :  Zn2+   +  2e     Zn         E°= - 0, 76 volt
                    Cu2+   +  2e     Cu        E°= + 0,34 volt

Tentukanlah: a. yang bertindak sebagai katode dan anode
                      b. kemanakah arah gerak electron?
                      c. tuliskan diagram sel nya!
          d. berapah potensial sel nya?
                     

Jawab:
a.       Dilihat dari  harga E° nya, yang lebih positif lebih mudah tereduksi, reaksi reduksi terletak di katode, jadi yang mengalami reduksi dan bertindak sebagai katode adalah logam Cu, sedangkan Zn bertindak sebagai anode.

b.      Electron bergerak dari anode ke katode, berarti electron bergerak dari Zn menuju ke Cu


c.       Diagram selnya:  Zn/Zn2+//Cu2+/Cu

d.      E° sel = E°reduksi - E°oksidasi
          = 0,34 volt – (-0,76 volt)
          = 1,1 volt




B.     SEL ELEKTROLISIS
-          Reaksi redoks tidak spontan, membutuhkan energi listrik dari luar
-          Terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia
-          Anoda merupakan electrode positif, dan katode electrode negative
-          Anode tempat terjadinya reaksi oksidasi dan katode tempat terjadinya reaksi reduksi
-          Komponen sel elektrolisis:
·         Elektrolit : - berupa larutan atau
-    berupa leburan
·         Elektroda : - bersifat inert/tidak aktif ( C, Pt, Au)
- bersifat aktif ( Cu, Ni, Ag, dll )

LARUTAN ELEKTROLIT
DI ANODE OKSIDASI
DI KATODE REDUKSI
1.      Jika menggunakan electrode inert (C, Pt, Au), maka logam tersebut tidak ikut dlm reaksi, sehingga:
a.       Ion sisa asam oksi (seperti SO42-, NO3-, ClO3-) tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah air
2H2O  → 4H+  +  4e  +  O2
b.      Ion-ion Halida (F-, Cl-, Br- dan I-) dioksidasi menjadi gas nya
2X-    X2  + 2e
c.       Ion OH- dioksidasi menjadi gas oksigen
4OH-    2H2O  + O2  +  4e
2.      Jika menggunakan electrode aktif, (selain C, Pt, dan Au), maka logam tersebut yang mengalami oksidasi
L   Ln+  + ne 
1.      Kation Logam
(Gol. IA, IIA, Al3+, Mn2+)
-   Jika berupa larutan, maka yang tereduksi adalah air
2H2O  + 2e → 2OH-  +  H2
-   Jika berupa leburan, maka yang tereduksi adalah logamnya
Ln+  + ne  → L
2.      Ion-ion logam lain tereduksi menjadi logamnya
Ln+  + ne  → L
3.      Ion H+ dari asam tereduksi menjadi gas Hidrogen
   2H+  +  2e    H2

Contoh Soal:
Tentukan hasil elektrolisis dari:
1.      Larutan NaCl dengan electrode Karbon
2.      Leburan NaCl dengan electrode Karbon
3.      Larutan NaCl dengan electrode Tembaga
4.      Leburan NaCl dengan electrode Tembaga



Jawab:

1.         Larutan NaCl dengan electrode Karbon

NaCl    Na+  +  Cl-

Katode      :   2H2O  + 2e → 2OH-  +  H2 (Larutan, Na logam Gol.IA, jd yang tereduksi adalah air)
(Reduksi)
Anode       :   2Cl-    Cl2  + 2e                            (electrode yang dipakai inert)
(Oksidasi)        ___________________________________+
                      2H2O + 2Cl-     2OH- +  H2 + Cl2                              

Hasil elektrolisis: di katode dihasilkan gas H2 dan di anode di hasilkan gas Cl2


2.         Leburan NaCl dengan electrode Karbon

NaCl    Na+  +  Cl-

Katode      :   Na+  +   1e  → Na      | x2               (leburan)
(Reduksi)
Anode       :   2Cl-    Cl2  + 2e       | x 1              (electrode yang dipakai inert)
(Oksidasi)        ___________________________________+
                      2Na+ + 2Cl-     2Na + Cl2                              

Hasil elektrolisis: di katode dihasilkan endapan logam Na dan di anode di hasilkan gas Cl2


3.         Larutan NaCl dengan electrode Tembaga

NaCl    Na+  +  Cl-

Katode      :   2H2O  + 2e → 2OH-  +  H2 (Larutan, Na logam Gol.IA, jd yang tereduksi adalah air)
           (Reduksi)
Anode       :   Cu   Cu2+  + 2e                           (electrode aktif)
(Oksidasi)       ___________________________________+
                  2H2O +  Cu     2OH- +  H2 + Cu2+

Hasil elektrolisis: di katode dihasilkan gas H2 dan di anode di hasilkan tembaga terlarut

                              
4.         Leburan NaCl dengan electrode Tembaga

NaCl    Na+  +  Cl-

Katode      :   Na+  +   1e  → Na      | x2               (leburan)
               (Reduksi)
Anode       :   Cu   Cu2+  + 2e                           (electrode aktif)
(Oksidasi)       ___________________________________+
  2Na+ +  Cu     2Na + Cu2+

            Hasil elektrolisis:di katode dihasilkan endapan logam Na dan di anode di hasilkan tembaga terlarut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar