Selamat Datang :)

Berbagi itu indah dan menyenangkan,,,
menerima keterbatasan orang lain hinga orang lainpun menerima kita dengan segala keterbatasan kita, namun sebuah kemauan untuk maju, tidak ada kata terbatas!!!
:)

Kamis, 04 Oktober 2012

REAKSI REDOKS


REAKSI REDUKSI-OKSIDASI
(REAKSI REDOKS)


A.   Perkembangan Reaksi Redoks

Konsep reaksi reduksi melalui perkembangan:
a.    Konsep redoks berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan oksigen
Oksidasi: reaksi pengikatan oksigen dari suatu zat
Contoh:  2ZnS  + 3 O2  → ZnO  +  2SO2
               2Cu  +  O2 → 2CuO

Reduksi: reaksi pelepasan oksigen dari suatu zat
Contoh: Fe2O3  +  3CO  → 2Fe  +  3CO2


b.   Konsep redoks berdasarkan Pengikatan dan Pelepasan Elektron
Oksidasi: reaksi pelepasan electron  dari suatu zat
Contoh:  Na    Na+   +  e
               Mg → Mg2+   +  2e

Reduksi: reaksi pengikatan elektron dari suatu zat
Contoh: Cl +  e    Cl-
                 O2  +  2e    2O2-


c.    Konsep Redoks berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi (biloks)
Oksidasi: terjadi peningkatan bilangan oksidasi
Reduksi : terjadi penurunan bilangan oksidasi
Contoh:   Na  +  Cl2  → NaCl
                  0               0          +1  -1
oksidasi

                            reduksi
Na dari biloks 0 menjadi +1 = mengalami kenaikan biloks = oksidasi
Cl dari biloks 0 menjadi -1 = mengalami penurunan biloks = reduksi           

       Reaksi Autoredoks / reaksi disproporsionasi
      Merupakan reaksi redoks dimana zat yang berperan sebagai reduktor skaligus berperan sebagai oksidator


                                           
B.   Penentuan Bilangan Oksidasi
Aturan dalam menentukan bilangan oksidasi:
1.   Unsur bebas mempunyai biloks nol (0)
2.   Biloks atom logam dalam senyawa selalu positif
·         Logam Golongan alkali (IA) mempunyai biloks +1
·         Logam golongan alkali tanah (IIA) mempunyai biloks +2
·         Logam Al mempunyai biloks +3
·         Logam lain, seperti:   Fe = +2; +3;
Cu = +1 ;  +2
Au = +1 ;  +3
3.   Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya
Contoh:  Fe3+ = +3;  Zn2+= +2;  S2- = -2;  Cl- = -1
4.   Total biloks senyawa netral (tidak bermuatan) adalah nol (0)
Contoh: H2SO4 total keseluruhan biloks nya = 0
5.   Total Biloks senyawa poliatom sama dengan jumlah muatannya
Contoh: PO43- total keseluruhan biloks = -3
             NH4+ total keseluruhan biloks = +1
6.   Bilangan oksidasi H dalam senyawa = +1;  kecuali dalam hidrida (senyawaan dengan logam, contoh: NaH; CaH2; AlH3) biloks H = -1
7.   Bilangan oksidasi O dalam senyawa = -2; kecuali:
-      Dalam peroksida (H2O2;  Na2O2;  BaO2) biloks O= -1
-      Dalam superoksida (F2O) biloks O= +2
-      Dalam K2O biloks O= -½


C.   Menentukan Oksidator dan Reduktor
Oksidator /pengoksidasi adalah zat yang mengakibatkan zat lain mengalami oksidasi, tetapi dia sendiri mengalami reduksi
Reduktor /pereduksi adalah zat yang mengakibatkan zat lain mengalami reduksi, tetapi dia sendiri mengalami oksidasi

Contoh:
FeCl3  +  H2S     FeCl2  +  HCl  +  S
+3   -1          +1  -2             +2  -1           +1  -1         0  
             reduksi
                                  oksidasi
Oksidator = FeCl3
Reduktor = H2S
Hasil oksidasi = S
Hasil reduksi = FeCl2


D.  Menyetarakan Reaksi Redoks
Penyetaraan reaksi redoks ada 2 macam, yaitu:
1.   Metode bilangan oksidasi
2.   Metode ion electron / setengah reaksi

1.   Metode Bilangan Oksidasi
Contoh:
Setarakan reaksi redoks berikut:

MnO4-  +  SO32-    MnO2  +  SO42-   (suasana Basa)

Jawab:
Langkah-langkahnya:
a.    Tentukan Biloks atom yang mengalami perubahan
MnO4-  +  SO32-    MnO2  +  SO42-
+7                 +4                +4               +6

b.   Tuliskan perubahan biloksnya, kemudian setarakan jumlah electron yang terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi dengan cara mengalikan koefisiennya
MnO4-  +  SO32-    MnO2  +  SO42-
+7                 +4                +4               +6
       -3 e  ( x 2)
                               +2  e  ( x 3 )

Hasilnya:
2 MnO4-  +  3 SO32-  → 2 MnO2  + 3 SO42-

c.    Hitung jumlah muatan di ruas kiri dan kanan, kemudian setarakan
Ruas kiri = -8  dan ruas kanan= -6
Agar jumlah muatan sama, di ruas kanan di tambah 2OH- (suasana basa). Jika menambah OH- , maka di ruas baliknya di tambah dengan H2O setengah dari jumlah OH-
2 MnO4-  +  3 SO32- + H2O → 2 MnO2  + 3 SO42-  +  2OH-

d.   Periksa apakah sudah setara atau belum jumlah atom dan jumlah muatannya. Jika sudah setara berarti sudah terjawab  J


2.   Metode ion electron/setengah reaksi      
Contoh:
Setarakan persamaan reaksi berikut dengan metode setengah reaksi:
MnO4-  +  Fe2+    Mn2+   +  Fe3+  (suasana asam)

Jawab:
Langkah-langkahnya adalah:
1.   Tulis masing-masing setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi secara terpisah

Oksidasi:   Fe2+      Fe3+  +  e
Reduksi :   MnO4-  + 5e    Mn2+              

2.   Setarakan jumlah atom yang mengalami reduksi dan oksidasi
·         Suasana asam: kurang O ditambah H2O
                         Kurang H ditambah H+
·         Suasana basa : kurang O ditambah OH-
                         Kurang H ditambah H2O

Oksidasi:   Fe2+      Fe3+  +  e
Reduksi :   MnO4-  + 5e + 8H+  Mn2+  +  4H2O

3.   Setarakan jumlah electron, kemudian jumlahkan kedua reaksinya
Oksidasi:   Fe2+      Fe3+  +  e                                    | x 5 |
Reduksi :   MnO4- + 8H+ + 5e →  Mn2+  + 4H2O           | x 1 |
Jadinya
Oksidasi:   5 Fe2+     5 Fe3+  + 5e                             
Reduksi :   MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+  + 4H2O       +
Redoks  :   5 Fe2+ + MnO4- + 8H+     5 Fe3+  Mn2+  + 4H2O

4.   Periksa apakah sudah setara atau belum jumlah atom dan muatannya, jika sudah setara berarti sudah terjawab  J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar